
Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah membawa sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan organisasi di Jawa Timur (Jatim) untuk menjalin kerja sama perdagangan dengan Sumatera Barat (Sumbar) pada 11-12 Juni 2023.
Dalam upaya memperluas perdagangan, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Jawa Timur terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai provinsi di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat melakukan silaturahmi dengan ratusan masyarakat kelahiran Jatim yang tinggal di Sumbar.
Potensi yang serupa antara Jawa Timur dan Sumbar, seperti sebagai daerah penghasil beras premium dan memiliki balai pembibitan ternak, menjadi faktor penting dalam menjalin kerja sama.
Misalnya, Kabupaten Ngawi di Jawa Timur dan Solok di Sumbar keduanya merupakan penghasil padi premium. Kerja sama dalam mengembangkan padi premium berkualitas untuk ekspor menjadi peluang yang akan dijajaki.
Dalam misi dagang ini, Gubernur Khofifah mengajak beberapa organisasi seperti FORKAS, Kadin, Iwapi, HIPMI, BUMD, dan OPD terkait yang memiliki potensi untuk menjalin kerja sama dengan Sumbar. Diharapkan akan terjadi penandatanganan kesepakatan (MoU) antara Jatim dan Sumbar di bidang-bidang yang memiliki potensi.
Selain menjalin kerja sama perdagangan, kegiatan tersebut juga diikuti dengan silaturahmi Gubernur Khofifah dengan masyarakat kelahiran Jatim di Sumbar. Selain untuk mempererat hubungan emosional, silaturahmi ini bertujuan untuk membangun jaringan dalam mengembangkan potensi daerah.
KH Rudi Ahmad Syafrudin, Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Sumatera Barat, menyatakan bahwa terdapat sekitar 270 orang masyarakat kelahiran Jatim di Sumbar.
Banyak dari mereka yang telah sukses dan menjadi tokoh inspiratif di Sumbar. Meskipun telah memiliki KTP Sumbar, tetapi rasa kampung halaman tetap terpatri dalam hati mereka.
Sebagai bentuk dukungan dalam memperkuat hubungan antara Jawa Timur dan Sumbar, Gubernur Jatim juga memberikan bantuan sebesar Rp50 juta kepada Paguyuban Masyarakat Jawa Timur di Sumatera Barat.